BULAN KEMERDEKAAN

  BULAN KEMERDEKAAN   麦わらの一味 Dua minggu lalu kita dipanggang matari dengan cinta mengenang kebebasan hormat pada Merah-Putih lambang darah-keringat perjuangan moyang simbol cinta-harapan hidup sejahtera di tanah merdeka, milik kita!   Pada Minggu itu aku saksikan kawan-kawanku berdandan a la pejuang dan pahlawan memainkan kembali kisah perlawanan Lalu bersama bergembira Delapan puluh tahun kita merdeka!   Merdeka? Kamis lalu seorang pemuda tewas dilindas ACAB! Hari ini seorang mahasiswa mati dipersekusi ACAB! Mana Sila Kedua Pancasila?!   Kami bersuara bukan karena benci! Kami hanya ingin Sila Kelima Pancasila terwujud nyata di tanah kita!   Aku tidak akan pernah lagi sudi mengajar Pancasila dan Kewarganegaraan di negeri ini!!!   Biadab-biadab itu adalah monster yang dididik untuk hanya tahu menyiksa, mendera, dan membunuh! Biadab-biadab itu adalah Herder yang dilatih untuk melindungi kepenti...

ALLAH SUDAH MATI

ALLAH SUDAH MATI
(Untuk menghormati sekaligus mengecam mendiang Friedrich Nietzsche!!!)

Aku mencari Allah... .
Di mana Allah? Di mana Allah?

Aku beri tahu
Allah sudah mati
Kita sudah membunuh-Nya
Kita... aku dan engkau

Bagaimana kita membunuh-Nya?
Kita mencincang-Nya
Menyesah-Nya
Menguliti-Nya
Kita menepikan-Nya dari kehidupan kita
Kita menihilkan-Nya

Tanpa Allah
kita akan bebas
tidak ada lagi peraturan
yang membelenggu

Tapi kita akan kebingungan
Apa yang harus kita perbuat
dalam kebebasan absolut itu?

Segalanya akan sia-sia
Sia-sia...
tanpa makna
sebab kita pun akan mati pula

Sssssst... .
Hey... ada suara...
warta berita...

Hey... Allah hidup lagi
Allah telah bangkit!!!
Kita bukan lagi pembunuh
Sebab yang kita bunuh
telah bangkit hidup lagi

Lalu... apa artinya ini
bagiku... bagimu... bagi kita?

Aku tak menemukan Allah di sini
Karena Allah memang tak lagi mati di sini
Allah telah bangkit di suatu tempat
Aku harus segera pergi
mencari Allah
di tempat lain
tidak di sini

Allah...
Allah...
di mana Allah?

Jogja, 08 April 2009 (Prapaska)
Jean-Paul Padmo (Kalong Gedhe)

Comments

  1. Eits... jangan salah sangka dulu ya... . Hanya menelaah filsafat Nietzsche secara puitis sekaligus mengkritisinya. Terima kasih ;)

    ReplyDelete
  2. nek jeru-jeru lehku mikir isa stress tepan aku..haha :))

    ReplyDelete

Post a Comment