TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH

TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH   Tubuh Tuhan dikonsekrasikan. Dokumen Pasukan Komsos Singosari. Sebenarnya aku ini terlanjur ajur remuk dan terkutuk Bayang maut yang merenggut menjelma jadi takut   Bapak tidak genap empat lima   Kupunguti pecahan diriku yang berserakan di jalanan Aku tak nemu kedamaian di dalam gereja Tuhan   Lucunya, belasan tahun silam rasa yang sama pernah melanda Namun, kini aku lebih bisa nerima   Kubawa puing-puing itu dan kurangkai laksana kain perca   Mungkin ada baiknya aku tak lagi dekat mezbah Allah Tempatku jelas bukan sekitar altar Tempatku tidak di atas mimbar Tempatku ada di belakang layar di sudut sujud, penuh kemelut   Dosa-dosa kuhitung Doa-doa membubung   Ah... biarlah aku mengabadikan kejadian keajaiban Tubuh dan Darah Tuhan dikonsekrasikan   Aku rindu makan Daging Tuhan! dan minum Darah-Nya!   Sungguh aku tak layak Tuhan...

GARUDADWIPA

GARUDADWIPA

Kita adalah anak-anak yang lahir di atas Garudadwipa
Tak peduli dari mana nenek moyang kita berasal
di tanah inilah ketuban yang melindungi kita tumpah
dan di sinilah kita menangis meraung pertama kali

Benar bahwa nenek moyang kita tidak seragam
Ada yang dari Sriwijaya
Ada yang dari Majapahit
Ada yang dari Negeri Naga
Ada yang dari Kekaisaran Roma
Ada pula dari Babilonia dan Persia
Namun, di sinilah kita
berdiri di atas Garudadwipa

Darah kita melebur bersama aroma tanah negeri ini
Nafas kita dipenuhi udara yang menyelimuti negeri ini
Setiap langkah kita menjadi jejak di atas tanah suci ini
dan ke dalam pangkuan Garudadwipa kita akan mati

Angkatlah wajahmu, Hai Garudaputra
Bentangkanlah sayap-sayapmu
Hunuskan cakar-cakarmu
Bersama kita terbang ke langit biru
dalam formasi Garudayudha,
mengoyak angkasa
membelah cakrawala
mengguncang bumi
menyibak samudera

Merah adalah warna leher kita hingga ke dada
Putih adalah warna perut kita hingga ke paha

Jaya...
Jayalah Sang Garuda!!!
Jayalah Garudadwipa!!!
Jayalah Garudaputra!!!

Bhumi Mataram, Garudadwipa, 19 September 2012 (03 Sela 1945)
Padmo Adi

Comments