TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

JIWA YANG GELISAH

JIWA YANG GELISAH

jiwa yang gelisah
meluncur di jalan
dia sendirian
menembus angin
membelah udara
akan tetapi...
misteri kehidupan
tetap tak terdedah

hidup dan kematian
ada dan ketiadaan
adalah dua sisi berbeda
dari keping yang sama

hidup untuk dirayakan
dari tiada kita ada
hari ini ada, esok tiada
kematian bukan untuk diratapi

jiwa yang gelisah
meluncur di jalan
dia sendirian
menikmati setiap tikungan
hingga tiba pada suatu masa
dia beristirahat untuk selamanya

28 Oktober 2012
Padmo Adi

Comments