TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Kama Sandyakala

Kama Sandyakala

di kamar ini
kama menjelma kata,
kata menjadi puisi...
aku telah mati berkali-kali...
namun aku tetap ada

tapi senja ini aku tak mati
sebab aku masih bertahan
oleh karena secuil harapan
bahwa kau akan kembali

kusiapkan dupa wangi
kusebar bunga melati
lalu esok kita berpagutan
sembari memuji Tuhan

kita adalah dua garuda
yang saling berpagutan
dan meluncur ke bumi...
lalu pisah sebelum menghujam tanah
untuk kembali ke angkasa
dan berpagutan kembali

Surakarta, 24 Oktober 2012
Padmo Adi

Comments