MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

Kepada Tuhan

Kepada Tuhan

Bagaimana bisa aku berkata kepada-Mu,
ketika aku tak lagi bisa berdoa?
Sudah lupa aku syair lagu Kemuliaan...
Juga lupa aku cara memakai rosario...
Yang tersisa hanya Tanda Salib
dan tiga penggal kata,
Terima... kasih... Tuhan...

Sesubuh ini belum juga bisa aku tidur
aku mengingat-Mu
aku merenungkan-Mu
Kuingat kenangan-kenangan
ketika kita berdua duduk semeja
Saat itu,
aku punya seribu kata
untuk berdoa

Entah ke mana kata-kata itu...
Buku brevirku telah berdebu
Rosarioku berkarat dan lesu
Meski masih kubaca Sabda-Mu

Kini, sepagi ini...
izinkan aku menghadap-Mu
dengan tiga kata yang tersisa
Terima kasih, Tuhan

Sarang Kalong, 03.12, 23 Oktober 2012
Yohanes-Paulus Padmo

Comments