TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

AKU MENCINTAIMU... TAPI...

AKU MENCINTAIMU... TAPI...

Aku mencintaimu... tapi karena kamu hanya naik pit kebo...
Aku mencintaimu... tapi karena kamu hanya lulusan kelas bahasa, bukan IPA...
Aku mencintaimu... tapi karena kamu menyembah Seorang Gondrong Brewokan...
Aku mencintaimu... tapi karena kamu sendiri juga gondrong...
Aku mencintaimu... tapi karena kamu hanya seorang penyair...
Aku mencintaimu... tapi karena kamu sipit dan kulitmu putih sekali...

Aku mencintaimu... tapi aku mau kamu naik Marcedes
Aku mencintaimu... tapi aku mau kamu kuliah di kedokteran, bukan di sastra
Aku mencintaimu... tapi aku mau kamu berhenti menyembah Si Gondrong Brewokan
Aku mencintaimu... tapi aku mau kamu potong rambut seperti boy band Korea
Aku mencintaimu... tapi aku mau kamu mengurungkan cita-citamu itu
Aku mencintaimu... tapi aku mau kamu meninggalkan keluargamu dan margamu

kata seorang gadis kepada seorang lelaki
karena si gadis sungguh mencintai si lelaki

Sarang Kalong, 01 November 2012
Padmo Adi

Comments