TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH

TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH   Tubuh Tuhan dikonsekrasikan. Dokumen Pasukan Komsos Singosari. Sebenarnya aku ini terlanjur ajur remuk dan terkutuk Bayang maut yang merenggut menjelma jadi takut   Bapak tidak genap empat lima   Kupunguti pecahan diriku yang berserakan di jalanan Aku tak nemu kedamaian di dalam gereja Tuhan   Lucunya, belasan tahun silam rasa yang sama pernah melanda Namun, kini aku lebih bisa nerima   Kubawa puing-puing itu dan kurangkai laksana kain perca   Mungkin ada baiknya aku tak lagi dekat mezbah Allah Tempatku jelas bukan sekitar altar Tempatku tidak di atas mimbar Tempatku ada di belakang layar di sudut sujud, penuh kemelut   Dosa-dosa kuhitung Doa-doa membubung   Ah... biarlah aku mengabadikan kejadian keajaiban Tubuh dan Darah Tuhan dikonsekrasikan   Aku rindu makan Daging Tuhan! dan minum Darah-Nya!   Sungguh aku tak layak Tuhan...

UNTUK ANAK KAMI

UNTUK ANAK KAMI

Nak, sekarang tanggal 14 Desember 2012
dua hari sejak fenomena 12-12-'12
Namun, engkau memilih lahir hari ini
bukan tepat pada tanggal fenomenal itu

Kemarin lusa banyak orang tua memaksa kehendaknya
agar anak mereka lahir tepat pada tanggal langka itu
Aku sendiri tak mampu membayangkan...
mungkin diurut...
atau mungkin dibedah rahimnya...

Lalu, kau tahu, Nak...
teman-temanmu yang masih merah
dan belum siap lahir itu
dimasukkan inkubator
sebagai ganti hangat rahim ibu
Sebuah harga yang dibayar
untuk lahir pada tanggal istimewa

Suatu hari nanti mereka mungkin akan bangga
dan kau pun akan bertanya-tanya,
mengapa kamu lahir dua hari setelahnya?
Apakah kami tak memiliki cukup uang
untuk sekadar membedah perut ibumu
dan mengangkatmu yang masih merah
untuk dimasukkan ke inkubator itu?
Tidak, Nak... kami memiliki cukup uang...

Lalu, mungkin kau pun akan bertanya
dari satu mengapa ke mengapa yang lain
sekadar untuk mendapat jawaban
mengapa kamu lahir dua hari setelahnya...

Nak...
memang engkau adalah darah daging kami
buah cinta kami
setelah manunggal jiwa-raga...
tapi kau bukan properti kami...
kau adalah pribadi
dan sebagai pribadi, engkau bebas
Kami tak ingin memaksakan kehendak
Kami biarkan alam mengambil bagiannya
biarlah engkau memilih kapan kau akan lahir
sebab, engkau lahir sebagai seorang merdeka

Anak kami...
selamat datang di dunia ini.

*untuk anak-anak yang lahir pada hari ini
Surakarta, 14 Desember 2012
Padmo Adi


Comments