MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

BERUBAH MENJADI WAJAHMU

BERUBAH MENJADI WAJAHMU

Kuambil sepiring nasi
lengkap dengan sayur
serta tempe sebagai lauknya
lalu menyalakan televisi kembali
sekadar sambilan aku makan

Namun, segera kumatikan kembali
Kali ini bukan karena muak dengan berita
tapi aku mengutuki diriku yang mungkin gila
Wajah news anchor itu berubah menjadi wajahmu

(Haruskah aku berlari memeluk televisi itu?
atau membeli pulsa dan segera meneleponmu?
atau kembali menempuh 500 kilometer berikutnya?)


*untuk Kartika Indah Prativi
30 Januari 2013
Padmo Adi

Comments