TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH

TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH   Tubuh Tuhan dikonsekrasikan. Dokumen Pasukan Komsos Singosari. Sebenarnya aku ini terlanjur ajur remuk dan terkutuk Bayang maut yang merenggut menjelma jadi takut   Bapak tidak genap empat lima   Kupunguti pecahan diriku yang berserakan di jalanan Aku tak nemu kedamaian di dalam gereja Tuhan   Lucunya, belasan tahun silam rasa yang sama pernah melanda Namun, kini aku lebih bisa nerima   Kubawa puing-puing itu dan kurangkai laksana kain perca   Mungkin ada baiknya aku tak lagi dekat mezbah Allah Tempatku jelas bukan sekitar altar Tempatku tidak di atas mimbar Tempatku ada di belakang layar di sudut sujud, penuh kemelut   Dosa-dosa kuhitung Doa-doa membubung   Ah... biarlah aku mengabadikan kejadian keajaiban Tubuh dan Darah Tuhan dikonsekrasikan   Aku rindu makan Daging Tuhan! dan minum Darah-Nya!   Sungguh aku tak layak Tuhan...

BERUBAH MENJADI WAJAHMU

BERUBAH MENJADI WAJAHMU

Kuambil sepiring nasi
lengkap dengan sayur
serta tempe sebagai lauknya
lalu menyalakan televisi kembali
sekadar sambilan aku makan

Namun, segera kumatikan kembali
Kali ini bukan karena muak dengan berita
tapi aku mengutuki diriku yang mungkin gila
Wajah news anchor itu berubah menjadi wajahmu

(Haruskah aku berlari memeluk televisi itu?
atau membeli pulsa dan segera meneleponmu?
atau kembali menempuh 500 kilometer berikutnya?)


*untuk Kartika Indah Prativi
30 Januari 2013
Padmo Adi

Comments