TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Abangku

Abangku
(disadur dari lirik lagu Brother - Orphaned Land)

Kisah ini bermula jauh sebelum kelahiranku
Seorang istri yang mandul menangis pilu
Pelayannya melahirkan anak bagi suaminya
Ayahku bahagia tapi hancur hatinya

Pada suatu fajar masalah itu dimulai
Pelayan itu membawamu pergi dan tak kembali
Ke gurun kalian berlari, ke tempat yang tak pasti
Aku merasa kaubegitu sepi

Allah akan mendengarkanmu, Oh Abangku
atas bertahun kembaramu di pasir-lumpur itu
Diabaikan dan diacuhkan layaknya badui
Bang, maafkanlah aku ini

Kautak bersalah, tapi menanggung segala malu
Aku sendiri menderita, tapi tak lepas dari dosa
TUHAN Allah memberkati kita berdua,
tapi kita masih bertempur-berdebat juga
Siapa nama bocah
yang hampir disembelih di gunung itu?

Bang, pada malam ini dengarkanlah aku
Aku kini lelah dengan segala peperangan kita
Dari batu penjuru ini mari bangun Kerajaan Surga
Bang, kumohon dengarkanlah aku


disadur oleh Padmo Adi

Comments