TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

MASIH KUSEBUT NAMAMU

MASIH KUSEBUT NAMAMU

Masih kusebut namamu
walau belasan bulan telah berlalu

Jauh di rantau
kutahan rindu yang mengigau

Rawatlah bocah itu
walau masih di dalam rahimmu

Jika kupulang nanti
akan kunamai dia Salib Merah

Jika lahir nanti
‘kan kuwariskan isi kepalaku

Dia akan berteriak sebagaimana Ayub
dan Tuhan pun disungsangkannya

Namun, takkan kuajari dia membunuh
karena dia ada oleh karena cinta kita

Takkan kuajari mengoyak TUHAN
karena TUHAN membiarkannya diperkandungkan

Masih kusebut namamu
tanda rinduku

-Tepi Jakal 26 Oktober 2010-

Kalong Gedhe

Comments