MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

MASIH KUSEBUT NAMAMU

MASIH KUSEBUT NAMAMU

Masih kusebut namamu
walau belasan bulan telah berlalu

Jauh di rantau
kutahan rindu yang mengigau

Rawatlah bocah itu
walau masih di dalam rahimmu

Jika kupulang nanti
akan kunamai dia Salib Merah

Jika lahir nanti
‘kan kuwariskan isi kepalaku

Dia akan berteriak sebagaimana Ayub
dan Tuhan pun disungsangkannya

Namun, takkan kuajari dia membunuh
karena dia ada oleh karena cinta kita

Takkan kuajari mengoyak TUHAN
karena TUHAN membiarkannya diperkandungkan

Masih kusebut namamu
tanda rinduku

-Tepi Jakal 26 Oktober 2010-

Kalong Gedhe

Comments