PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

WAHAI MERAPI, KEPADAMU AKU BERSEMBUNYI

WAHAI MERAPI, KEPADAMU AKU BERSEMBUNYI

Wahai Merapi...
Kepadamu aku bersembunyi
Mengendapkan amarah...
dan dendam sejarah Sultan Agung Mataram.

Kalau ada kota yang ingin aku umpat
Wahai Merapi...
kau tahu, bukan, kota apa itu?

Kalau ada kota yang ingin aku maki
Wahai Merapi...
kau tahu, bukan, kota apa itu?

Pelacur tua yang menggelapkan gedung Gereja dengan mendung
Memabukkan pemuda-pemudi yang bau amis masturbasi
Dan menggilakan jiwa-jiwa yang lugu tak berdosa...

Wahai Merapi...
Kepadamu aku bersembunyi
Aku muak dengan terulangnya segala sesuatu

tepi jakal, 04 Juni 2013

@KalongGedhe

Comments