TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH

TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH   Tubuh Tuhan dikonsekrasikan. Dokumen Pasukan Komsos Singosari. Sebenarnya aku ini terlanjur ajur remuk dan terkutuk Bayang maut yang merenggut menjelma jadi takut   Bapak tidak genap empat lima   Kupunguti pecahan diriku yang berserakan di jalanan Aku tak nemu kedamaian di dalam gereja Tuhan   Lucunya, belasan tahun silam rasa yang sama pernah melanda Namun, kini aku lebih bisa nerima   Kubawa puing-puing itu dan kurangkai laksana kain perca   Mungkin ada baiknya aku tak lagi dekat mezbah Allah Tempatku jelas bukan sekitar altar Tempatku tidak di atas mimbar Tempatku ada di belakang layar di sudut sujud, penuh kemelut   Dosa-dosa kuhitung Doa-doa membubung   Ah... biarlah aku mengabadikan kejadian keajaiban Tubuh dan Darah Tuhan dikonsekrasikan   Aku rindu makan Daging Tuhan! dan minum Darah-Nya!   Sungguh aku tak layak Tuhan...

Ada Namamu pada Cincinku

Ada Namamu pada Cincinku
*Kartika

Ada namamu pada cincinku
            “Kartika”
Cincin itu selalu kukenakan
melingkari ibu jari kiri
Ke manapun aku pergi,
cincin itu selalu menemani
sebagai tanda kauselalu di hati

Sungguh aku rindu padamu,
            Kartika
Tapi kaubegitu jauh di Batavia
kota yang kubenci setengah mati.
Setelah beberapa kali kuberanikan diri ke sana
menjumpaimu di Kota Pelacur Tua...
kali ini aku kehabisan nyali

Ah, sungguh pengecut aku ini,
            Kartika
Di manakah kenekatanku?
semakin bertambah usia
semakin perhitungan saja
Mungkin setelah semua ini...
Mungkin setelah tiada perkara di Jogja

Ada namamu pada cincinku
            “Kartika”
bagiku kita sudah satu
langit dan bumilah saksinya
Cintaku melampaui ruang dan waktu
dan kauselalu hadir,  ada di sisiku
melampaui realita Jog-Jakarta!

tepi Jakal, 15 Maret 2014
Padmo Adi

Comments