TUJUH LEMBAR LIMA PULUH RIBU

TUJUH LEMBAR LIMA PULUH RIBU   Kalau kamu punya tiga ratus lima puluh ribu, mau kamu pakai buat beli apa?   Kalau aku, mau beli sepotong akal sehat dan seiris hati nurani.   Tapi, kalau itu terlalu mahal, aku beli buku RPUL saja, biar paham peristiwa genosida enam lima, komplit dengan kudeta merangkaknya, kemudian Pulau Buru, Talangsari, dan Malari lalu Tanjung Priok, Petrus, serta Kudatuli pun Timor Timur, Papua, Aceh, juga Trisakti.   Pernah ada masa tiga dasawarsa segalanya murah termasuk nyawamu!   Kalau kita punya tiga ratus lima puluh ribu, kita akan bertempik sorak dan berseru... HIDUP PAHLAWANKU!!!   Singosari, 10 November 2025 @KalongGedhe

Ada Namamu pada Cincinku

Ada Namamu pada Cincinku
*Kartika

Ada namamu pada cincinku
            “Kartika”
Cincin itu selalu kukenakan
melingkari ibu jari kiri
Ke manapun aku pergi,
cincin itu selalu menemani
sebagai tanda kauselalu di hati

Sungguh aku rindu padamu,
            Kartika
Tapi kaubegitu jauh di Batavia
kota yang kubenci setengah mati.
Setelah beberapa kali kuberanikan diri ke sana
menjumpaimu di Kota Pelacur Tua...
kali ini aku kehabisan nyali

Ah, sungguh pengecut aku ini,
            Kartika
Di manakah kenekatanku?
semakin bertambah usia
semakin perhitungan saja
Mungkin setelah semua ini...
Mungkin setelah tiada perkara di Jogja

Ada namamu pada cincinku
            “Kartika”
bagiku kita sudah satu
langit dan bumilah saksinya
Cintaku melampaui ruang dan waktu
dan kauselalu hadir,  ada di sisiku
melampaui realita Jog-Jakarta!

tepi Jakal, 15 Maret 2014
Padmo Adi

Comments