AWAL DARI KISAH YANG LAIN

AWAL DARI KISAH YANG LAIN Desain cover oleh Daniela Triani   Kata Pengantar Kisah-kisah Problematika Gender yang Manga-esque   Buku ini adalah ruang-waktu yang kami ciptakan supaya teman-teman mahasiswa Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, yang terlibat di dalamnya memiliki kesempatan untuk berkarya mengartikulasikan pengalaman dan pemahaman mereka akan gender dan problematika yang ada tentang gender tersebut. Tentu teori-teori gender itu mereka dapatkan di dalam kelas. Dalam kesempatan ini, diharapkan para mahasiswa mampu mem- break down dan mengartikulasikan teori tersebut melalui sebuah kisah (fiksi) yang lebih dekat dengan mereka. Tentu saja pembahasan mengenai gender ini selalu menarik dan selalu terbuka akan berbagai macam kemungkinan. Kisah tentang gender yang dihadirkan oleh teman-teman mahasiswa Sastra Jepang ini sungguh menarik; ada kisah yang menelusuri problematika gender itu di ranah yang paling privat—ketika seseorang mempertanyakan identitas gende

Gadis Itu Bernama “Angin Sepoi-sepoi”

Gadis Itu Bernama “Angin Sepoi-sepoi”

Aku tidak selalu merokok
Namun, jika aku merokok,
kupastikan itu tembakau asli
            dari tanah Nusantara
            dengan cengkeh tentu saja

Ini, kubawa sekeresek alusan
            dan sigaret
            beserta beberapa bungkus cengkeh
Tapi tak kunjung juga aku merokok
selalu saja gagal aku melintingnya

Angin sepoi-sepoi berhembus
            menertawakanku
Hadir di hadapanku gadis jelita
Tersenyum geli, diambilnya lintingan gagalku
Dengan lembut dilintingnya sigaret itu
Melirik kepadaku, dijilatnya di ujung
            lalu direkatkan dan diserahkan kepadaku
“‘Kau itu laki-laki, melinting saja tak bisa,” ejeknya

“Justru itu,” jawabku, “supaya aku bisa selalu
menghampirimu
setiap kali aku ingin melinting
tembakau alusan nusantara
            bercengkeh ini,” aku menggoda

“Tidak kaubeli saja rokok Amerika itu?” tanyanya
“Ah, hanya menjajah saja...
Lagi pula itu tembakau Amerika tak punya rasa.
            Juga tidak dijilat olehmu... ,”
                        aku terus menggoda

Gadis itu tersipu
Lalu lenyap jadi asap
Gadis itu bernama
“Angin Sepoi-sepoi”

tepi Jakal, 16 Maret 2014
Padmo Adi

Comments