ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA

  ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA *kepada Hugo   Lukisan Sri Yesus Kristus bersama dengan Sri Krishna setelah Tuhan mereka bunuh berkali-kali... yang terjadi adalah kemanusiaan yang mati... akhirnya menjelma jadi jiwa yang mengembara di padang belantara... ke selatan, ke utara... ke timur, ke barat... ke sana... entah ke mana... mencoba menemukan Tuhan yang telah tiada   walaupun demikian, itu lebih baik bagi mereka daripada mulut ngaku ikut Sang Lelaki Galilea tapi membela anak ular beludak sampai mati atau mewarnai semua dengan mejikuhibini Ah, Hug, Barat itu arah terbenamnya matahari bacalah Wahyu, semuanya sedang digenapi...   Malang, 07 Oktober 2024 Padmo Adi

Gadis Itu Bernama “Angin Sepoi-sepoi”

Gadis Itu Bernama “Angin Sepoi-sepoi”

Aku tidak selalu merokok
Namun, jika aku merokok,
kupastikan itu tembakau asli
            dari tanah Nusantara
            dengan cengkeh tentu saja

Ini, kubawa sekeresek alusan
            dan sigaret
            beserta beberapa bungkus cengkeh
Tapi tak kunjung juga aku merokok
selalu saja gagal aku melintingnya

Angin sepoi-sepoi berhembus
            menertawakanku
Hadir di hadapanku gadis jelita
Tersenyum geli, diambilnya lintingan gagalku
Dengan lembut dilintingnya sigaret itu
Melirik kepadaku, dijilatnya di ujung
            lalu direkatkan dan diserahkan kepadaku
“‘Kau itu laki-laki, melinting saja tak bisa,” ejeknya

“Justru itu,” jawabku, “supaya aku bisa selalu
menghampirimu
setiap kali aku ingin melinting
tembakau alusan nusantara
            bercengkeh ini,” aku menggoda

“Tidak kaubeli saja rokok Amerika itu?” tanyanya
“Ah, hanya menjajah saja...
Lagi pula itu tembakau Amerika tak punya rasa.
            Juga tidak dijilat olehmu... ,”
                        aku terus menggoda

Gadis itu tersipu
Lalu lenyap jadi asap
Gadis itu bernama
“Angin Sepoi-sepoi”

tepi Jakal, 16 Maret 2014
Padmo Adi

Comments