MARIA GRAVIDA: Merefleksikan Peristiwa Kehamilan Maria, Kala Maria Mengalami Perubahan Radikal pada Tubuhnya

 MARIA GRAVIDA Merefleksikan Peristiwa Kehamilan Maria Kala Maria Mengalami Perubahan Radikal pada Tubuhnya Patung Maria Gravida berjudul Humanity of Mary  karya Galuh Sekartaji Patung ini sekarang ada di Kapel Kanisius, Jakarta Foto oleh Alexander Koko, S.J. Dari sekian banyak hal yang dapat dilakukan perempuan tanpa dapat dilakukan laki-laki, salah satunya adalah hamil. Perempuan secara biologis dianugerahi rahim, tempat tumbuhnya janin selama kurang-lebih 9 bulan. Peristiwa hamil dapat memiliki beragam makna bagi diri perempuan; bisa positif bisa juga negatif. Pada umumnya banyak perempuan menanti-nantikan kehamilan ini, bahkan merawat kehamilan ini dengan sungguh, hingga melahirkan nanti. Walau, dalam beberapa kasus ada juga kemudian perempuan yang menolak kehamilannya. Penolakan kehamilan ini biasanya terjadi karena situasi sosial yang tidak mendukung, misalnya ketiadaan lelaki—sang suami. Situasi tanpa lelaki (baca: suami) itu pulalah yang dialami Maria (atau dalam tr...

Masih Kuingat Janjimu

Masih Kuingat Janjimu
*kepada @GanjarPranowo

Masih kuingat janjimu
Kaubilang akan mengamalkan trisakti
posisimu memihak nelayan-petani

Masih bisa kubaca semboyanmu
“Tuanku ya rakyat,
gubernur cuma mandat.”

Masih kuingat waktu itu
saat aku dengan semangat masuk ke bilik suara
memilihmu... lalu keluar dengan bangga

Masih aku percaya
sebagaimana ibu-ibu Rembang percaya
bahwa kauadalah satu dari orang baik juga

Mungkin memang aku harus berhenti percaya kepada negara
lalu bahu-membahu bersama rekan-rekan seperjuangan
melaksanakan segala hal yang bisa dilakukan

Kami butuh air untuk minum
Kami butuh tanah untuk menanam
Tambang semenmu hanya hasilkan uang
yang tak bisa kami minum
yang tak bisa kami tanam

Kelak ketika seluruh tanah telah habis kautambang
seluruh pohon telah habis karena tumbang
seluruh mata air kami sudah tercemari
kauakan sadar, uang tak selalu jadi nasi

Tidakkah kauingat ibumu sendiri
ketika melihat ibu-ibu Rembang diganyang polisi
dan diinjak serta dilempar seperti babi
demi terus berjalannya itu proyek korporasi?

Kuharamkan anak turunku jadi tentara atau polisi!
Kukutuk-sumpahi mereka jika nekat jadi anjing negara dan korporasi
Sebab, mereka telah durhaka terhadap nenek-moyangnya yang petani
Sebab, tentara-polisi negara ini hanya hebat menembak petani-rakyat

25 Juni 2014
@KalongGedhe

Comments