BULAN KEMERDEKAAN

  BULAN KEMERDEKAAN   麦わらの一味 Dua minggu lalu kita dipanggang matari dengan cinta mengenang kebebasan hormat pada Merah-Putih lambang darah-keringat perjuangan moyang simbol cinta-harapan hidup sejahtera di tanah merdeka, milik kita!   Pada Minggu itu aku saksikan kawan-kawanku berdandan a la pejuang dan pahlawan memainkan kembali kisah perlawanan Lalu bersama bergembira Delapan puluh tahun kita merdeka!   Merdeka? Kamis lalu seorang pemuda tewas dilindas ACAB! Hari ini seorang mahasiswa mati dipersekusi ACAB! Mana Sila Kedua Pancasila?!   Kami bersuara bukan karena benci! Kami hanya ingin Sila Kelima Pancasila terwujud nyata di tanah kita!   Aku tidak akan pernah lagi sudi mengajar Pancasila dan Kewarganegaraan di negeri ini!!!   Biadab-biadab itu adalah monster yang dididik untuk hanya tahu menyiksa, mendera, dan membunuh! Biadab-biadab itu adalah Herder yang dilatih untuk melindungi kepenti...

Para Tuhan Kita


Para Tuhan Kita

adalah orang yahudi yang pindah ke eropa jadi bule di sana...
adalah orang india yang sering ngegym hingga kekar tubuhnya...
adalah orang arab yang tak sudi digambarkan wajahnya, meski hanya sketsa saja...

mungkinkah Tuhan berkoteka?
mungkinkah Tuhan menatto tribal tubuhnya dan berburu di hutan-hutan kalimantan?
mungkinkah Tuhan menanam padi di sawah, bukan anggur, hingga punggungnya mengkilap hitam?
mungkinkah Tuhan memukul tifa?

Benarkah kita diciptakan segambar dengan Tuhan,
ketika gambaran kita akan Tuhan begitu berbeda dari kita... orang nusantara?

Mungkin memang tak ada yang asli ditanah ini...
juga Tuhan.

13 Juni 2014
Padmo Adi (@KalongGedhe)

Comments