TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

BESOK TAK PERNAH TIBA

BESOK TAK PERNAH TIBA

segala yang kutahu...
aku terjepit dari segala penjuru!
tapi semua telah diseret ke hadapan mahkamah waktu...
bergeraklah hari ini...
sebab besok tak pernah tiba

tidak di manapun aku bisa bersembunyi
sebab penghakiman selalu tiba tepat waktu
menuntut perihal yang telah dilakukan
serta memaki segala sesuatu yang belum,
walau kita senantiasa membelum...
senantiasa tak paripurna

aku terlahir bukan sebagai siapa-siapa
tak ada yang terlahir sebagai siapa-siapa
juga raja
sebab raja itu bukan dilahirkan,
melainkan ditempa
oleh segala keputusan bebas yang dibuat
lalu mengkristal
menjadi nama
menjadi diri
menjadi cerita
menjadi legenda

sudah lama aku berlari
berkelana ke manapun jua
namun, masih kuingat pesan ini
"Jika kausenantiasa berjalan,
kapan kaubisa mengubah keadaan?"
besok...
besok tak pernah tiba

08 Oktober 2014
Padmo Adi

Comments