AWAL DARI KISAH YANG LAIN

AWAL DARI KISAH YANG LAIN Desain cover oleh Daniela Triani   Kata Pengantar Kisah-kisah Problematika Gender yang Manga-esque   Buku ini adalah ruang-waktu yang kami ciptakan supaya teman-teman mahasiswa Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, yang terlibat di dalamnya memiliki kesempatan untuk berkarya mengartikulasikan pengalaman dan pemahaman mereka akan gender dan problematika yang ada tentang gender tersebut. Tentu teori-teori gender itu mereka dapatkan di dalam kelas. Dalam kesempatan ini, diharapkan para mahasiswa mampu mem- break down dan mengartikulasikan teori tersebut melalui sebuah kisah (fiksi) yang lebih dekat dengan mereka. Tentu saja pembahasan mengenai gender ini selalu menarik dan selalu terbuka akan berbagai macam kemungkinan. Kisah tentang gender yang dihadirkan oleh teman-teman mahasiswa Sastra Jepang ini sungguh menarik; ada kisah yang menelusuri problematika gender itu di ranah yang paling privat—ketika seseorang mempertanyakan identitas gende

(Jog)Jakarta - Sebuah Jakarta yang Lain

(Jog)Jakarta
Sebuah Jakarta yang Lain

Cinta kita yang terpisah
(Jog)Jakarta
Kautahu dan mengerti benar
aku benci Batavia
Jika itu bukan oleh karenamu
takkan sudi kuinjakkan kaki
di Kota Pelacur Tua

Segala kemewahan yang ditawarkan
Segala gemerlap yang mencekam
justru membuatku kehilangan hidup
Gedung-gedung raksasa nan megah itu
tak mampu menutupi
kekumuhan
kesemrawutan
bau bacin selokan
dan udara pekat keabu-abuan

Aku selalu tak habis pikir
bagaimana mungkin kaubisa hidup
di penjara raksasa macam itu?

Batavia adalah laboratorium kapitalisme dan segala akibatnya
sementara kita adalah kelinci-kelinci percobaannya
Kautahu, Kekasih, cinta kita taruhannya!!!

Tapi aku tak mau kalah
Aku tak ingin kehilangan momentum
untuk bertemu denganmu
melihat senyummu

Cinta kita yang terpisah
(Jog)Jakarta
Bukan agama
Bukan kolot pikir orang tua
Bukan adat masyarakat
Tetapi semata kita butuh uang
untuk tetap hidup di dalam sistem
yang sudah bobrok ini
Dan kita terpisah
(Jog)Jakarta

Ah... bahkan kapitalisme telah lancang mengurusi perihal cinta!!!

Dengan gontai aku pulang...
Kembali ke pelukan ibu... Mataram
Meninggalkan
kekumuhan
kesemrawutan
bau bacin selokan
dan udara pekat keabu-abuan

Akan tetapi...
kautahu, Kekasih,
apa yang di rumah kutemukan?
Rara Jonggrang meminta Bandung Bandawasa
tak lagi membangun seribu candi
melainkan seribu hotel berbintang
supaya hadir Jakarta-jakarta yang lain
(Jog)Jakarta

Trans-Jogja, Ring Road Utara
18 Oktober 2014
Padmo Adi

Comments