PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

Segelas Cokelat Panas

Segelas Cokelat Panas

Segelas cokelat panas kunikmati
Tanpamu

Cokelat panas ini adalah sakramen
Yang menghadirkan kembali hangat senyum terkulum milikmu
Juga anamnese, kenangan akan kelincahanmu serta kegemaranmu pada cokelat

Masihkah kauingat delapan tahun yang lalu?
Aku melirikmu dengan malu-malu...

Izinkanlah aku membawamu pergi
Lalu kita membangun tenda
Di Sekipan
Tempat kita pertama kali bertemu

Lalu, kita bikin dua gelas cokelat panas...

Suatu hari nanti di depan altar itu,
Aku akan berbisik di telingamu
Mengulang kata-kata kramat Anak Domba
"Inilah tubuhku yang kuserahkan bagimu
Inilah darahku yang kutumpahkan bagimu"

20 Agustus 2014
Padmo Adi

Comments