BADAI BUNGAKU TAIKAI 2024 - MIZU NO OTO

[BADAI BUNGAKU TAIKAI 2024 - MIZU NO OTO] 皆さん、こんにちは! ✨ Pada kesempatan kali ini, Program Studi Sastra Jepang Universitas Brawijaya dengan bangga mempersembahkan: Humanities Studies Competition: Badai Bungaku Taikai 2024 Kegiatan ini merupakan lomba berskala nasional yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa D3, D4, dan S1 seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Adapun beberapa kompetisi yang diperlombakan pada kesempatan kali ini adalah sebagai berikut: - Lomba Tanka - Lomba Shodou - Lomba Esai tentang Jepang (dalam bahasa Indonesia) - Lomba Happyou (Presentasi) - Lomba Kamishibai (Cerita Bergambar) 📆 Timeline: 24 April - 15 Mei: Publikasi dan pengumpulan karya 16 Mei - 27 Mei: Penilaian dan penjurian 30 Mei: Pengumuman pemenang (daring) Buku panduan dapat diakses melalui: bit.ly/BukpanBBT24  📞 Narahubung: Tanka: +62 882-9794-1507 (Ryan) Esai: +62 859-5606-4149 (Haikal) Shodou: +62 819-1488-8286 (Dio) Happyou: +62 851-5634-0019 (Aus) Kamishibai: +62 812-1642-0528 (Caecilia)  

Bojoku... Bojoku... Lama Sabakhtani?!


Bojoku... Bojoku... Lama Sabakhtani?!

Bojoku... apa kabar kau di Batavia? Rontokan rambutmu masih ada di dipanku. Segalanya seperti mimpi. Semalam ‘kau ada di sini. Kini aku tidur sendiri. Seekor naga melata ke Barat, membawamu lenyap di balik cakrawala. Mengapa engkau meninggalkan aku?
Bojoku... kalau ‘kau baca ini, mungkin aku sedang mencuci. Kalau kau tak jua kunjung pulang, akan kutunggangi Rajawali besi, untuk menculikmu dari Batavia... Kota Pelacur Tua. Atau, mungkin aku akan pergi ke sana bersama Sultan Hadiwijaya.
Bojoku... pulanglah segera, sebab jika ‘kau baca Kitab Wahyu, malaikat akan segera menghancurkan Kota Pelacur Tua... Batavia. Mari kita bercinta di Yerusalayim abadi. Hanya ada peluk hangat syalom. Ingatkah ‘kau pada sebuah misa di Kaliurang itu? Darah Kristus menghangatkan kita. Kita teguk dari tuwung yang sama.
Bojoku... keinginanku hanya sederhana, berkendara bersamamu ke tempat yang jauh. Tidak... bukan di paroki jor-joran yang doyan membangun gedung itu... bukan di sana. Melainkan di stasi kecil di desa, tempat di mana tak seorang pun mengenali kita, sama seperti Misa Kamis Putih lalu... .

Juli 2016, seminggu sebelum anniversary yang ketujuh,
Padmo Adi

Comments