PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

MANUSIA ADALAH ...

MANUSIA ADALAH ...

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Simpanse, yang gemar berperang dan mengadakan ekspansi wilayah.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Bonobo, yang gemar orgy party.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Gorilla, yang punya pasangan lebih dari satu, walau senantiasa belajar untuk setia monogami.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Orangutan, Simpanse, dan Bonobo, yang menggunakan alat-alat untuk bertahan hidup.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Bonobo di penangkaran, yang menggunakan api untuk memasak makanan sebelum dimakan.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Orangutan, yang mencuci makanan sebelum dimakan.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang doyan bermigrasi, bahkan menjadi hobi, malah kewajiban tiap akhir pekan. Lihatlah, hanya spesies Kera Besar Manusia yang memenuhi muka bumi; sementara Simpanse dan Bonobo terpisah oleh sungai besar di Afrika dalam habitat aslinya, tidak bisa ke mana-mana; sementara Orangutan kesulitan hidup di Borneo dan Andalas, sebab habitat mereka dibakar habis, jadi lahan sawit, dan sayangnya mereka tak bisa mengungsi ke Jawa.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang bunuh-bunuhan hanya karena berebut bebatuan, logam, dan kertas yang sama sekali tidak bisa dimakan. Spesies Kera Besar lain tidak.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang berkomunikasi kepada Yang Tak Kasat Mata, berdoa, bahkan saling bunuh hanya karena cara berdoa yang berbeda. Sementara Bonobo terus asyik orgy party, Gorila asyik memakan semut dan rayap, Orangutan asyik memanjati pohon yang belum sempat dibakar perusahaan sawit, dan Simpanse asyik makan kera ekor panjang.

Jalan Ruwet Duwet,
02-03 November 2016
Padmo Adi

Comments