PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

HANYA MAKI!


HANYA MAKI!

Sungguh aku ingin menulis puisi
Tapi yang kumiliki hanya maki
Kemarahan ini menggumpal
Selalu menghantui bagai ajal

Ingin kupotong tenggorokan itu
Dan kucincang bibir lamismu
Sebab kata yang keluar hanya muka
tapi semuanya tiada yang terbuka

Sungguh aku ingin menulis puisi
Tapi yang kumiliki hanya maki
Kautak pernah anggapku ada
Bagimu tak pernah ada "kita"

Jika bukan karena gadis berkacamata
mungkin perkara akan runyam semata
Dan perutusan juga belum selesai
Belum ada alasan untuk menyeringai

Seumpama aku Ramawijaya
kucampakkan Sinta setelah kuterima
Sayang aku ini Dasamuka
Kujaga Sinta walau dia tak cinta

Sungguh... aku ingin menulis puisi
Tapi aku takut, yang keluar hanya maki!

10 April 2017
@KalongGedhe

Comments