TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Ketika Lonceng Berdentang



Ketika Lonceng Berdentang

Saint Paul Riders. Dokumen pribadi.

Ketika lonceng berdentang,
Mesin harus diderukan.
Itulah tanda saat peziarahan.

Dan ketika saat itu tiba,
Tak seorang pun bisa menunda.
Tidak juga kau!

Bahagiaku hanya satu,
Berkendara bersama Tuhanku,
Menuju ujung cakrawala.

Surakarta Utara, 13 Mei 2014
Padmo Adi (@KalongGedhe)

Comments