MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

Secangkir Creamy-White-Coffee-Like-Her-Pussy

Secangkir Creamy-White-Coffee-Like-Her-Pussy

Setahun lalu kaudatang padaku mengemis
Dengan senyum memberiku janji manis
Akan perjuangan bersama yang mulia
Dan harapan akan surga yang turun ke dunia

Kini kaucampakkan aku di sudut berdebu
Kudapati diriku meratapi nasib dengan gerutu
Apa lacur, aku terlanjur ditetak oleh Sang Bapa
Terfragmentasi, kagol, dan ambyar menyisakan a

Jujur, aku rindu rindang Beringin itu...
Di bawahnya kami mabuk buku dan ciu
Dan di sana, sesuatu belum juga selesai
Masih tertinggal tergeletak terbengkalai

Kuwat lakoni, ra kuwat tinggal ngopi!
Maka, ke dalam kopi itu aku melarutkan diri
Sekadar menghibur hati yang meradang
Lalu perempuan pelayan itu datang

Ya...
I like it creamy-white-coffee-like-her-pussy

Karangasem, 22 Agustus 2017
Padmo Adi

Comments