TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

KISAH SEORANG PETANI DAN ANAK LELAKINYA

KISAH SEORANG PETANI DAN ANAK LELAKINYA

Seorang petani membajak sawah.
Dia memang tidak kaya, tapi dia punya tanah pusaka.

Seorang anak menangis sepulang sekolah.
Dia malu naik pit kebo tua; teman-temannya naik ninja.

Seorang anak merengek, menuntut sang ayah.
Dia minta dibelikan motor, atau lebih baik mati saja.

Seorang petani menjual sawah.
Membawa uang, dia beranjak ke diler demi anak tercinta.

Seorang anak naik ninja, dia tampak gagah.
Kehilangan pusaka, dia kerja jadi kasir swalayan waralaba.

Surakarta, 13 Agustus 2018
Padmo Adi
motor sport di tepi sawah di bawah senja
dokumen pribadi



Comments