PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

Kepada Adam dan Adama

Kepada Adam dan Adama

Siapakah manusia di hadapan semesta?
Apakah manusia di hadirat alam raya?
Makhluk keras kepala dan congkak semata
yang mengira dapat menguasai segalanya.

Kita adalah makhluk kesepian,
yang tinggal pada sebuah planet mungil,
yang ada di tengah-tengah suatu tata surya,
yang mengarungi pinggiran lengan Bima Sakti.

Bantala ini adalah satu-satunya rumah kita.
Hidup mati, kita arungi semesta bersamanya.
Namun, malah terus saja pertiwi kita sakiti,
sembari putus asa mencari pengganti bumi.

Ketika pohon terakhir mati,
kepada siapa kita akan berteduh?
Ketika sawah tak lagi tumbuh padi,
apakah kita takkan pernah mengeluh?

Ibu bumi telah memberi kemurahan,
tapi kita ini hewan yang lupa bersyukur.
Kita begitu mabuk akan sabda Tuhan,
“... penuhilah bumi, dan kuasailah itu!”

Malang, 13 November 2019
Padmo Adi

Comments