TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

PENANTIAN KEDATANGAN

PENANTIAN KEDATANGAN

Kekasih,
aku pergi takkan lama.
Penantianmu tidaklah sia-sia.
Aku akan datang kembali
lalu membawamu serta
pergi ke tempat yang telah kusiapkan
            bagimu, bagi kita.

Sebagaimana Anak Domba telah mati,
bangkit, lalu naik ke surga,
dan kita menanti kedatangan-Nya yang kedua,
demikianlah aku akan kembali kepadamu
lalu membawamu serta bersamaku
ke tempat yang telah dijanjikan Tuhan,
tanah terjanji yang kaya akan susu, telur, dan madu,
di mana kita akan membesarkan anak-anak kita.

Kekasih,
sebagaimana kita menanti kedatangan kedua Sang Anak Domba,
demikianlah aku menanti saat kembaliku tiba,
demikianlah juga hendaknya engkau menanti aku kembali.

Dalam cinta ada percaya.
Dalam percaya ada harapan.
Oleh karena harapan, cinta senantiasa jadi baru.
Tunggulah aku.

Malang, masa adven, 01 Desember 2019
Padmo Adi

Comments