KISAH PERANTAU DI TANAH YANG ASING

  KISAH PERANTAU DI TANAH YANG ASING   Pada suatu malam Sang Hyang bersabda, “Pergilah ke Timur, ke tanah yang Kujanjikan keluarlah dari kota ayahmu pergilah dari kota kakek moyangmu seperti halnya Isyana boyongan begitulah kamu akan mengenang moyangmu yang di Medang.”   Aku mengiya dalam kedalaman sembah-Hyang, sembari mengenang para leluhur, bapak dan eyang. Leluhurku adalah Sang Tiyang Mardika yang dengan kebebasannya menganggit sastra Jawa . Sementara eyang adalah pasukan Slamet Riyadi, ibunya Tumenggung, ayahnya Lurah! Bapak sendiri adalah pegawai negeri, guru sekolah menengah di utara Jawa Tengah.   Di sinilah aku sekarang, di tanah Wangsa Rajasa Tidak pernah aku sangka, tidak pernah aku minta Apa yang Kaumaui, Dhuh Gusti Pangeran mami ?! Apa yang Kaukehendaki kulakukan di tanah ini?   Belum genap semua terjawab, empat kali bumi kelilingi matahari! Pun baru purna enam purnama, saat aku tetirah di timur Singhasari, oh, aku

BINCANG BINCANG SANTAI TEATER - Mungkinkah Kita Menghadirkan Teater Virtual?

BINCANG BINCANG SANTAI TEATER - Mungkinkah Kita Menghadirkan Teater Virtual?


Membicarakan Ruang Alternatif Seni Pertunjukan. Mungkinkah Kita Menghadirkan Teater Virtual?

Bincang-bincang santai bersama:
1. Luna Kharisma @lunakharisma (Dosen Teater ISI Solo)
2. J.B. Judha Jiwangga @judha_jiwangga (Teaterawan Jogja, mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia USD)

Sebuah Aktualisasi dari Padmo Adi.
SELASA, 28 JULI 2020 Pk. 20.00 WIB di Google Meet.

Acara ini terselenggara berkat dukungan LAN-RI dan FIB UB.

TERIMA KASIH KEPADA TEMAN-TEMAN MAHASISWA DAN REKAN-REKAN DOSEN YANG SUDAH BERGABUNG DI ACARA INI.

Comments