SECAWAN ANGGUR

  SECAWAN ANGGUR Jika sekiranya mungkin biarlah anggur ini lalu daripadaku. Tapi bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendak Bapa di surga. Dokumen pribadi. Di sini... di kota ini... aku benar-benar disapih dikastrasi dibiarkan mati-hidup sendiri Tidak ada hangat peluk puk-puk Mama Tidak ada lembut dekap payudara Tidak ada selimur supaya tak lagi berair mata Dijauhkan dari Tanah pusaka tempat moyangku dibumikan Dan kini cuma jadi kerinduan yang kepadanya hasrat mendamba Akan tetapi, keadaan ini justru aku syukuri sebab aku dengan merdeka mengada tanpa perlu alasan yang mengada-ada Aku bebas menciptakan diri bebas mengartikulasikan diri Aku bebas merayakan hidup menari dengan irama degup Memang hidup yang senyatanya ini tragedi belaka Apa makna dari membuka mata pagi-pagi, lalu memejamkannya di waktu malam tiba? Kecerdasan adalah memaknai tragedi sebagai komedi. Lalu kita bisa menertawakan duka yang memang musti kita terima! Menerima Mengakui adalah

SANG SUAMI - Midori no Katana Project

 SANG SUAMI - Midori no Katana Project


Midori no Katana Project 

sebuah aktualisasi dari Padmo Adi bersama para mahasiswa FIB UB

mempersembahkan sebuah dramaswara

 

SANG SUAMI 

karya Padmo Adi

 

Pemeran 

Maila Fathiyah (BaStra Prancis) - Istri 1 

Roreta Girsang (Pend. B. Jepang) - Istri 2 

Fahra Rahmah (Sastra Jepang) - Istri 3 

Nahda Dana (Sastra Jepang) - Istri 4, Anak 2 

Hardianing Trihapsari (BaStra Prancis) - Istri 5, Anak 3 

Francisca Akhidnasiwi (Sastra Cina) - Istri 6 

Titis Fadhillah (Sastra Jepang) - Istri 7, Anak 1, Narator 

Grecia Friskila (Sastra Cina) - Perempuan Muda 

 

Musik 

Alexander Chapman Campbell - Song Of The Evening

Sax Solo - Slow Blues

Longing Hal Leonard Piano Book 4

Dark Piano - Lust

 

Terima kasih kepada

KAMI-SAMA

WD-III FIB UB (Isma-sensei)

Laily-sensei 

Laila-sensei 

Mgr. Eri 

Bu Fenty 

Angkatan 3 DAEBBAK 

Prativi, Karna, dan Sena

Comments