MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

SATU OKTOBER

 SATU OKTOBER

 

40 HARI | 135 KORBAN JIWA | 6 TERSANGKA

Dua ratus sembilan belas atau seratus tiga lima

Yang jelas, kami bukan cuma angka!

Kami adalah para pecinta

Datang ke Kanjuruhan bawa harapan

Bersama keluarga, anak-anak, dan sahabat

Mendukung para pahlawan kami yang hebat

 

Gas air mata yang polisi tembakkan di Kanjuruhan

Membuat air mata ibu kami berguguran

Mayat-mayat kami adalah korban keserakahan

Bagi cukong-cukong yang otaknya cuma cuan,

Kami hanya dipandang satu tiket satu goban

Bukan nama yang punya cerita dan masa depan

 

Usut! Usutlah! #USUTTUNTAS!

Kalian harus jaga solidaritas!

Kita ini pecinta, bukan komoditas!

Cinta hal yang sama: sepak bola demi peradaban

Satu Oktober punya makna beda tahun depan

Itu hari akan jadi hari damai dan persaudaraan!

 

Kini, doakanlah kami...

Selalu kenangkanlah kami...

Kanjuruhan satu Oktober

Adalah #KanjuruhanDisaster

Jangan lagi terulang...

Kami telah pulang.

 

Malang, 03 Oktober 2022

Padmo Adi

Comments