MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

PANJI BIRU

 PANJI BIRU

*kepada Didik Panji, guru teaterku 


Didik Panji, teaterawan Surakarta


Panji Biru berkibar

gelora api berkobar

Gelas-gelas kaca ambyar

dan pasar yang terbakar

 

Panji Biru

menuntun anak-anak ayam

jadi ayam jago yang juara

menuntun cemeng-cemeng

jadi kucing anggora idola

menuntun piyik-piyik cilik

jadi garuda bala angkasa

menuntun gogor kudisan

jadi raja rimba nan wibawa

 

Kini Panji tak lagi bersama Biroe

Biroe akan terus jadi biru

tapi Panji Biru akan jadi Biroe Tua

bersama Biroe lain yang telah purna

jadi Biroe Tua

warna Samudera

yang menyimpan tragi-komedi kehidupan

 

Singosari, 17 Januari 2022

Padmo Adi

Comments