AWAL DARI KISAH YANG LAIN

AWAL DARI KISAH YANG LAIN Desain cover oleh Daniela Triani   Kata Pengantar Kisah-kisah Problematika Gender yang Manga-esque   Buku ini adalah ruang-waktu yang kami ciptakan supaya teman-teman mahasiswa Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, yang terlibat di dalamnya memiliki kesempatan untuk berkarya mengartikulasikan pengalaman dan pemahaman mereka akan gender dan problematika yang ada tentang gender tersebut. Tentu teori-teori gender itu mereka dapatkan di dalam kelas. Dalam kesempatan ini, diharapkan para mahasiswa mampu mem- break down dan mengartikulasikan teori tersebut melalui sebuah kisah (fiksi) yang lebih dekat dengan mereka. Tentu saja pembahasan mengenai gender ini selalu menarik dan selalu terbuka akan berbagai macam kemungkinan. Kisah tentang gender yang dihadirkan oleh teman-teman mahasiswa Sastra Jepang ini sungguh menarik; ada kisah yang menelusuri problematika gender itu di ranah yang paling privat—ketika seseorang mempertanyakan identitas gende

SEORANG LELAKI MENCARI TUHAN

 SEORANG LELAKI MENCARI TUHAN

Seorang anak lelaki mencari menggunakan binokular.
Dokumen pribadi.

Seorang lelaki mencari Tuhan
mengayuh sepeda
menembus malam
Mengapa dua tahun Tuhan diam?

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Dia lalu cari Tuhan di gereja,
Dia tengok di masjid dan vihara
Dia coba lihat di klenteng dan pura,
Dia coba dengar pada mimbar khotbah akbar.
Dia ingat, dulu juga pernah cari Tuhan di seminari...
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Dicarinya Tuhan di angkringan,
Dicarinya Tuhan di perempatan jalan,
pada bangjo
bersama para badut pengamen dan lelaki tua loper koran,
Dicarinya Tuhan di terminal
Dicarinya pada akun-akun anon open BO,
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Mungkin Tuhan ada di koperasi,
Mungkin juga ada di kantor bank,
bersabda lewat bunyi kerrrr krek krek krek suara mesin ATM
Mungkin malah ada di kasir swalayan waralaba,
tapi...
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Lelaki itu mengayuh sepedanya hingga lelah.
Melewati pertigaan flyover, yang di sana sore tadi ada orang mati terlindas truck.
Mungkin Tuhan sedang mengurus jenazahnya.
Ternyata sudah sepi,
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Tidak ada Tuhan malam ini.
Putus asa,
Lelaki itu berseru,
"Aku haus."
Lalu dia pulang.

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Di rumah,
ternyata Tuhan sudah menantinya.
Bawa anggur dan roti hari ini.
Minumlah, dan makanlah.
Inilah Aku.
Tuhan dari mana?
Aku tadi menemanimu bersepeda.

Malang, 21 April 2022
Padmo Adi


Comments