PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

SEORANG LELAKI MENCARI TUHAN

 SEORANG LELAKI MENCARI TUHAN

Seorang anak lelaki mencari menggunakan binokular.
Dokumen pribadi.

Seorang lelaki mencari Tuhan
mengayuh sepeda
menembus malam
Mengapa dua tahun Tuhan diam?

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Dia lalu cari Tuhan di gereja,
Dia tengok di masjid dan vihara
Dia coba lihat di klenteng dan pura,
Dia coba dengar pada mimbar khotbah akbar.
Dia ingat, dulu juga pernah cari Tuhan di seminari...
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Dicarinya Tuhan di angkringan,
Dicarinya Tuhan di perempatan jalan,
pada bangjo
bersama para badut pengamen dan lelaki tua loper koran,
Dicarinya Tuhan di terminal
Dicarinya pada akun-akun anon open BO,
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Mungkin Tuhan ada di koperasi,
Mungkin juga ada di kantor bank,
bersabda lewat bunyi kerrrr krek krek krek suara mesin ATM
Mungkin malah ada di kasir swalayan waralaba,
tapi...
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Lelaki itu mengayuh sepedanya hingga lelah.
Melewati pertigaan flyover, yang di sana sore tadi ada orang mati terlindas truck.
Mungkin Tuhan sedang mengurus jenazahnya.
Ternyata sudah sepi,
tidak ketemu

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Tidak ada Tuhan malam ini.
Putus asa,
Lelaki itu berseru,
"Aku haus."
Lalu dia pulang.

Tuhan... Tuhan... di manakah Engkau?
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Di rumah,
ternyata Tuhan sudah menantinya.
Bawa anggur dan roti hari ini.
Minumlah, dan makanlah.
Inilah Aku.
Tuhan dari mana?
Aku tadi menemanimu bersepeda.

Malang, 21 April 2022
Padmo Adi


Comments