MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

SELAMAT TINGGAL, AYU

 SELAMAT TINGGAL, AYU*

 

Di suatu pagi aku terbangun

Oh selamat tinggal, Ayu... selamat tinggal!

Di suatu pagi aku terbangun

Orba t’lah bangkit lagi!

 

Ya Reformasi, bawaku pergi

Oh selamat tinggal, Ayu... selamat tinggal!

Ya Reformasi, bawaku pergi

kurasa maut menjelang

 

Dan nanti jika kutelah mati

Oh selamat tinggal, Ayu... selamat tinggal!

Dan nanti jika kutelah mati

‘kau harus kubur aku

 

Kuburkan aku di atas bukit

Oh selamat tinggal, Ayu... selamat tinggal!

Kuburkan aku di atas bukit

di bawah naungan bunga

 

Orang-orang yang akan lewat

Oh selamat tinggal, Ayu... selamat tinggal!

Orang-orang yang akan lewat

kagumi bunga itu

 

Ya inilah bunga Reformasi

Oh selamat tinggal, Ayu... selamat tinggal!

Ya inilah bunga Reformasi

mati untuk merdeka

 

*disadur dengan bebas dari lagu Bella Ciao,

lagu antifasisme dari Italia

 

Singosari, 17 Februari 2024

@KalongGedhe

Comments

  1. Jare, sistem pemerintahan kui pancen berputar... Mungkin Saiki puterane wes mbalik Nang orba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rezim Sukarno 20 tahun, Orba 32 tahun, mosok era Reformasi mung 25 tahun?! Donya ora adil!

      Delete

Post a Comment