TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Pada Sudut Ketiak Malam


Pada Sudut Ketiak Malam


ribuan malam kuarungi
ribuan malam kuselami
sekadar menemukan tuhan
pada sudut ketiak malam
namun kala fajar tiba
dan lonceng gereja bergema
yang kujumpai hanya setan

mungkin caraku salah
harus segera kuhentikan
mencari tuhan
pada sudut ketiak malam

tidur malam bangun pagi
adalah cara yang baik
seperti waktu di seminari
mencari tuhan waktu pagi
lelap pada sudut ketiak malam

lelap di malam hari
dan bangun pagi hari
adalah puncak kebijaksanaan
di sana pasti ada tuhan

tepi Jakal, 07 Juni 2012
Padmo Adi

Comments