AUTOIMUN

  AUTOIMUN   stellarium Nak, tenanglah Tidurlah Akan kuceritakan tentang kisah seorang penderita autoimun   Dia lahir di bulan Agustus pada waktu orang berpuasa Seorang Leo dia   Namun, sejak masa-masa remajanya dia mengidap sebuah gejala Ternyata autoimun melandanya   Sistem pertahanan tubuhnya Prajurit yang seharusnya menjaganya Pasukan yang seharusnya mengayomi berbalik menciduk dan mempersekusi membunuh tubuhnya sendiri...   Dia masih tahan pada beberapa masa kadang dia anggap itu tak pernah ada ada kalanya dia pikir dia tidak apa-apa tapi penyakit itu makin menggila saja   Beberapa masa pascaulang tahunnya delapan puluh penyakit itu kambuh... dia tak pernah sembuh Dia coba obati penyakit itu tak jua reformasi sistem pertahanan tubuhnya mengkhianati!   Mungkin hidupnya takkan lama lima tahun lagi bisa jadi dia mati tinggal dongeng dan cerita yang akan kamu kisahkan ...

Sayang, Kamu Tidak Keberatan, ‘Kan?

Sayang, Kamu Tidak Keberatan, ‘Kan?

Kamu tahu, Sayang?
Setiap malam hampir dini hari
ketika aku melembur menulis puisi
aku kelaparan.
Namun, tidak ada yang bisa kumakan
kecuali nasi telur di burjo itu.
Tidak ada pilihan.
Dan, kamu tahu, Sayang?
Setiap kali aku memesan telur yang digoreng
yang kupesan adalah telur ceplok mata sapi setengah matang.
Jadi, setiap kali aku makan, mata itu akan menatapku...
dan setiap kali aku mengirisnya,
cairan kuning itu akan mendelewer.
Itulah tatapan orang-orang yang tanahnya direnggut
demi minyak untuk menggoreng telurku itu tadi.
Itulah darah mendelewer orang-orang yang tanahnya direnggut
demi minyak untuk menggoreng telurku itu tadi.
Kamu tidak keberatan, ‘kan, Sayang,
punya kekasih seorang pembunuh?

tepi Jakal, 08 Januari 2014
Padmo Adi (@KalongGedhe)

Comments