PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

Ada Namamu pada Cincinku

Ada Namamu pada Cincinku
*Kartika

Ada namamu pada cincinku
            “Kartika”
Cincin itu selalu kukenakan
melingkari ibu jari kiri
Ke manapun aku pergi,
cincin itu selalu menemani
sebagai tanda kauselalu di hati

Sungguh aku rindu padamu,
            Kartika
Tapi kaubegitu jauh di Batavia
kota yang kubenci setengah mati.
Setelah beberapa kali kuberanikan diri ke sana
menjumpaimu di Kota Pelacur Tua...
kali ini aku kehabisan nyali

Ah, sungguh pengecut aku ini,
            Kartika
Di manakah kenekatanku?
semakin bertambah usia
semakin perhitungan saja
Mungkin setelah semua ini...
Mungkin setelah tiada perkara di Jogja

Ada namamu pada cincinku
            “Kartika”
bagiku kita sudah satu
langit dan bumilah saksinya
Cintaku melampaui ruang dan waktu
dan kauselalu hadir,  ada di sisiku
melampaui realita Jog-Jakarta!

tepi Jakal, 15 Maret 2014
Padmo Adi

Comments