PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

Pesan untuk Anak Lelakiku

Pesan untuk Anak Lelakiku

Wahai anak lelakiku,
yang kudamba sedari masa muda
yang kumohon sejak aku remaja,
dengarkan nasihatku, dengarlah...

Engkau dilahirkan untuk mengubah dunia
Beranilah bermimpi
Cari petualangan untuk dijalani
Cari pertempuran untuk diperjuangkan
Temukan keindahan untuk dilindungi

Sebagai lelaki sejati
ada tiga perkara untuk dicintai
Cintai Tuhanmu
Cintai bangsamu
Cintai perempuanmu

Namun, ingatlah
jangan pernah menawarkan kekuatan cinta
sebelum kauraih di medan pertempuran
sebelum kaurasa dalam petualangan

Bagaimana mungkin kautawarkan
yang tak pernah kaumiliki dan raih?

Ketika kautawarkan cinta pada perempuan,
sebelum pernah kauraih di medan pertempuran
dan sebelum pernah kaurasakan dalam petualangan,
percayalah Nak,
sebenarnya kauhanya mengemis cinta padanya.
Dan, itu memalukan!!!

Ketika kautawarkan cinta pada perempuan,
setelah kauraih di medan pertempuran
dan setelah kaurasakan dalam petualangan
namun penolakan yang kaudapatkan
pergilah dengan dada masih penuh kehormatan

Tepi Jakal, 13 Maret 2011
Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Comments