MARIA GRAVIDA: Merefleksikan Peristiwa Kehamilan Maria, Kala Maria Mengalami Perubahan Radikal pada Tubuhnya

 MARIA GRAVIDA Merefleksikan Peristiwa Kehamilan Maria Kala Maria Mengalami Perubahan Radikal pada Tubuhnya Patung Maria Gravida berjudul Humanity of Mary  karya Galuh Sekartaji Patung ini sekarang ada di Kapel Kanisius, Jakarta Foto oleh Alexander Koko, S.J. Dari sekian banyak hal yang dapat dilakukan perempuan tanpa dapat dilakukan laki-laki, salah satunya adalah hamil. Perempuan secara biologis dianugerahi rahim, tempat tumbuhnya janin selama kurang-lebih 9 bulan. Peristiwa hamil dapat memiliki beragam makna bagi diri perempuan; bisa positif bisa juga negatif. Pada umumnya banyak perempuan menanti-nantikan kehamilan ini, bahkan merawat kehamilan ini dengan sungguh, hingga melahirkan nanti. Walau, dalam beberapa kasus ada juga kemudian perempuan yang menolak kehamilannya. Penolakan kehamilan ini biasanya terjadi karena situasi sosial yang tidak mendukung, misalnya ketiadaan lelaki—sang suami. Situasi tanpa lelaki (baca: suami) itu pulalah yang dialami Maria (atau dalam tr...

MANUSIA ADALAH ...

MANUSIA ADALAH ...

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Simpanse, yang gemar berperang dan mengadakan ekspansi wilayah.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Bonobo, yang gemar orgy party.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Gorilla, yang punya pasangan lebih dari satu, walau senantiasa belajar untuk setia monogami.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Orangutan, Simpanse, dan Bonobo, yang menggunakan alat-alat untuk bertahan hidup.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Bonobo di penangkaran, yang menggunakan api untuk memasak makanan sebelum dimakan.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Orangutan, yang mencuci makanan sebelum dimakan.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang doyan bermigrasi, bahkan menjadi hobi, malah kewajiban tiap akhir pekan. Lihatlah, hanya spesies Kera Besar Manusia yang memenuhi muka bumi; sementara Simpanse dan Bonobo terpisah oleh sungai besar di Afrika dalam habitat aslinya, tidak bisa ke mana-mana; sementara Orangutan kesulitan hidup di Borneo dan Andalas, sebab habitat mereka dibakar habis, jadi lahan sawit, dan sayangnya mereka tak bisa mengungsi ke Jawa.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang bunuh-bunuhan hanya karena berebut bebatuan, logam, dan kertas yang sama sekali tidak bisa dimakan. Spesies Kera Besar lain tidak.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang berkomunikasi kepada Yang Tak Kasat Mata, berdoa, bahkan saling bunuh hanya karena cara berdoa yang berbeda. Sementara Bonobo terus asyik orgy party, Gorila asyik memakan semut dan rayap, Orangutan asyik memanjati pohon yang belum sempat dibakar perusahaan sawit, dan Simpanse asyik makan kera ekor panjang.

Jalan Ruwet Duwet,
02-03 November 2016
Padmo Adi

Comments