AWAL DARI KISAH YANG LAIN

AWAL DARI KISAH YANG LAIN Desain cover oleh Daniela Triani   Kata Pengantar Kisah-kisah Problematika Gender yang Manga-esque   Buku ini adalah ruang-waktu yang kami ciptakan supaya teman-teman mahasiswa Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, yang terlibat di dalamnya memiliki kesempatan untuk berkarya mengartikulasikan pengalaman dan pemahaman mereka akan gender dan problematika yang ada tentang gender tersebut. Tentu teori-teori gender itu mereka dapatkan di dalam kelas. Dalam kesempatan ini, diharapkan para mahasiswa mampu mem- break down dan mengartikulasikan teori tersebut melalui sebuah kisah (fiksi) yang lebih dekat dengan mereka. Tentu saja pembahasan mengenai gender ini selalu menarik dan selalu terbuka akan berbagai macam kemungkinan. Kisah tentang gender yang dihadirkan oleh teman-teman mahasiswa Sastra Jepang ini sungguh menarik; ada kisah yang menelusuri problematika gender itu di ranah yang paling privat—ketika seseorang mempertanyakan identitas gende

MANUSIA ADALAH ...

MANUSIA ADALAH ...

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Simpanse, yang gemar berperang dan mengadakan ekspansi wilayah.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Bonobo, yang gemar orgy party.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Gorilla, yang punya pasangan lebih dari satu, walau senantiasa belajar untuk setia monogami.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Orangutan, Simpanse, dan Bonobo, yang menggunakan alat-alat untuk bertahan hidup.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Bonobo di penangkaran, yang menggunakan api untuk memasak makanan sebelum dimakan.

Manusia adalah salah satu spesies Kera Besar, selain Orangutan, yang mencuci makanan sebelum dimakan.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang doyan bermigrasi, bahkan menjadi hobi, malah kewajiban tiap akhir pekan. Lihatlah, hanya spesies Kera Besar Manusia yang memenuhi muka bumi; sementara Simpanse dan Bonobo terpisah oleh sungai besar di Afrika dalam habitat aslinya, tidak bisa ke mana-mana; sementara Orangutan kesulitan hidup di Borneo dan Andalas, sebab habitat mereka dibakar habis, jadi lahan sawit, dan sayangnya mereka tak bisa mengungsi ke Jawa.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang bunuh-bunuhan hanya karena berebut bebatuan, logam, dan kertas yang sama sekali tidak bisa dimakan. Spesies Kera Besar lain tidak.

Manusia adalah satu-satunya spesies Kera Besar yang berkomunikasi kepada Yang Tak Kasat Mata, berdoa, bahkan saling bunuh hanya karena cara berdoa yang berbeda. Sementara Bonobo terus asyik orgy party, Gorila asyik memakan semut dan rayap, Orangutan asyik memanjati pohon yang belum sempat dibakar perusahaan sawit, dan Simpanse asyik makan kera ekor panjang.

Jalan Ruwet Duwet,
02-03 November 2016
Padmo Adi

Comments