PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

Sebotol Tuhan

Sebotol Tuhan

Sebotol bir kutenggak hingga tergeletak
Namun, hati tak pernah berhenti mencari
Sebotol bir kutenggak hingga hampir tersedak
Namun, hati tak pernah berhenti bertanya

Berbotol-botol bir menemaniku mengarungi samudera sepi
tiada mampu menandingi
tiada mampu menyamai
Sebotol Tuhan yang kucuri di dalam sunyi

Sebotol Tuhan kurindu
Sebotol Tuhan kucandu
beri saja aku satu
penghilang ngilu penghalau sendu

Tuhan,
izinkan aku merayakan Natal
walau harus berdiri jauh dari altar
izinkan aku menikmati Natal
walau harus berdiri sendiri di latar

Jangan beri aku bom di malam Natal
Mari kita bersulang sebotol Tuhan yang kental

Tepi Jakal, 17 Desember 2010
Kalong Gedhe

Comments

  1. Suka dengan kritisnya. Cuma sayang paradigma bir sebagai bahan mabuk masih kental.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih :)

    Kemabukan oleh bir (atau minuman keras lain) saya pakai sebagai metafora kemabukan kita pada sesuatu. Kita selalu kepayang pada sesuatu, misalnya pada cinta, atau pada suatu hobi, juga pada pengalaman Ketuhanan. Para sufi, pertapa, rahib, yogi... adalah mereka yang mabuk pada Tuhan :D

    Terima kasih atas apresiasi Anda, Bung Joko.

    ReplyDelete

Post a Comment