PADA PERSIMPANGAN JALAN

  PADA PERSIMPANGAN JALAN   Jalan di depan berkabut.  Dokumen pribadi . Kita akan berpisah. Tapi, aku senang pernah berjumpa denganmu, mengenalmu, dan melangkah bersamamu... hingga nanti pada persimpangan itu. Kau akan kembali ke asalmu, sementara aku tetap akan di sini, berjaga bersama waktu. Aku tidak pernah punya keberanian untuk berkunjung ke kotamu. Mungkin nanti ketika aku telah selesai di sini. Tapi, apakah nanti akan tiba? Yang jelas, nanti adalah perkara perpisahan. Jadi, selamat jalan.   Malang, 05 Desember 2022 Padmo Adi

Putra-putra Garuda

Putra-putra Garuda

Hai putra-putra Garuda,
ingatlah tentang sebuah kisah pemerdekaan
yang dilakukan Garuda terhadap ibunya
yang diperbudak oleh para Ular-Naga

Dengan perkasa Garuda melawan mereka
dikocar-kacirkan seratus hulu bisa itu
demi kemerdekaan dan pembebasan
serta kehendak menegakkan keadilan

Dan, sekarang Bunda Pratiwi kita tercinta
hendak diperbudak kembali dan diperkosa
disungsangkan keberadaannya
dan dikoyak keindahannya
oleh Bangsa adharma
yang lupa akan sejarah

Bangkitlah, hai Putra-putra Garuda,
percayalah kepada bentangan sayapmu
yang mampu menyaput Sang Surya,
percayalah kepada kekuatan cakarmu
yang mampu mengoyak bumi dan samudera
Berteriaklah membelah angkasa!!!

Bersama Sang Fajar kita berderap
Dari balik cakrawala kita berteriak lantang
membentangkan sayap, menghunuskan cakar
Mempertahankan kehormatan Bunda Pratiwi
layaknya yang pernah dilakukan Garuda
beribu-ribu tahun yang lalu

Bhumi Mataram, 18 September 2012
Padmo Adi

Comments