TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

AKU MENCINTAIMU

AKU MENCINTAIMU

Aku mencintaimu
Aku mencintai kamu
Aku mencintai dirimu
Aku mencintai namamu
Aku mencintai masa lalumu
Aku mencintai masa kinimu
Aku mencintai masa depanmu
Aku mencintai wajahmu
Aku mencintai senyummu
Aku mencintai bibirmu
Aku mencintai suaramu
Aku mencintai pendapatmu
Aku mencintai matamu
Aku mencintai sudut pandangmu
Aku mencintai telingamu
Aku mencintai gerai rambutmu
Aku mencintai otakmu
Aku mencintai pemikiran-pemikiranmu
Aku mencintai cita-citamu
Aku mencintai harapan-harapanmu
Aku mencintai kegelisahanmu
Aku mencintai kecemasanmu
Aku mencintai ketakutanmu
Aku mencintai leher jenjangmu
Aku mencintai payudaramu
Aku mencintai puting susumu
Aku mencintai air susumu
Aku mencintai ketiakmu
Aku mencintai bulu di ketiakmu
Aku mencintai bau badanmu
Aku mencintai lenganmu
Aku mencintai jemarimu
Aku mencintai pekerjaanmu
Aku mencintai hobimu
Aku mencintai kegemaranmu
Aku mencintai perutmu
Aku mencintai kulitmu
Aku mencintai luka-lukamu
Aku mencintai jantungmu
Aku mencintai darahmu
Aku mencintai penyakitmu
Aku mencintai kecenderunganmu
Aku mencintai hatimu
Aku mencintai kepercayaanmu
Aku mencintai perasaanmu
Aku mencintai kegundahanmu
Aku mencintai kebahagiaanmu
Aku mencintai dukamu
Aku mencintai indung telurmu
Aku mencintai sel-sel telurmu
Aku mencintai tuba falopimu
Aku mencintai rahimmu
Aku mencintai vaginamu
Aku mencintai jembutmu
Aku mencintai keperempuananmu
Aku mencintai pahamu
Aku mencintai telapak kakimu
Aku mencintai jejak langkahmu
Aku mencintai perjalananmu
Aku mencintai pergulatanmu
Aku mencintai dirimu
Aku mencintai kamu
Aku mencintaimu

Sarang Kalong, 01 November 2012
Padmo Adi

Comments