MALAM DI SEBUAH TERMINAL

MALAM DI SEBUAH TERMINAL Seorang pengamen bernyanyi di dalam sebuah bus antarkota. Dokumen pribadi. Bus AKAP diam menggeram nunggu penumpang terburu mereka dikejar malam hari kadung jadi lesu Naik seorang perempuan padanya ada ukulele menyanyikan tembang kenangan harga dirinya timbang nglonthe Setelah turun itu perempuan naik lelaki berjualan tahu kepada penumpang dia tawarkan dia bilang tahunya tahu baru Lalu naik juga aki tua Ngaji baca ayat satu dua Tak lupa juga mengucap doa Lalu minta duit imbal surga Bus AKAP lari arungi malam membawa kenangan dan harapan disaksikan purnama yang diam Hidup tetap harus dilanjutkan Surabaya, 08 Oktober 2025 Padmo Adi

Tempe Goreng Berdarah

Tempe Goreng Berdarah
*kepada Vina Rete

Setiap kali aku makan tempe goreng
setiap kali pula aku harus meminta maaf
kepada suku anak dalam
kepada orang-orang dayak
bahkan juga kepada orangutan

Sebab...
tempeku digoreng dengan minyak
yang perkebunannya disuburkan
dengan darah mereka semua!
Para manusia sederhana
serta hewan tak berdosa

Pada setiap gigit renyah tempe goreng itu
menetes darah
melumuri ini wajah
merah

Surakarta, 21 Desember 2013
Padmo Adi

Comments

Post a Comment