Standard Ganda
Ketika ada lelaki digoda banci, kita akan tertawa. Lucu... .
Coba subyeknya kita ganti. Perempuan digoda Lelaki. Akankah masih lucu? Kita
akan berteriak-teriak "pelecehan seksual".
Ketika kita melihat para penjagal menjagal sapi dengan
sadisnya, kita bilang, "Sapi kan memang ditakdirkan untuk dimakan."
Coba sapi itu diganti anjing. Tentu kita akan segera
berteriak kepada si penjagal, "Manusia amoral!!!"
Ketika ada berita perempuan memperkosa lelaki
beramai-ramai, kita akan tertawa geli. Pasti si lelaki keenakan.
Coba itu dibalik. Masihkah kita akan tertawa geli?
Ketika seorang kaya naik motor harley dengan suara
knalpot menggelegar, polantas takkan menilangnya. Bilangnya, "Knalpot
standardnya seperti itu.
Coba itu kita naik motor bersilinder kecil berknalpot Akralinga. Pasti langsung
gergaji di tempat, dapat surat tilang, tanpa dicek dengan alat pengukur
desibel.
Waktu ada bule perempuan jalan pakai kaos singlet dan
hotpants di jalanan kota di Indonesia yang panas ini, kita cuek saja, malah
sesekali curi pandang.
Coba itu yang jalan pakai kaos singlet dan hotpants si Tumini... . Segera kita
akan bernyanyi lagunya Jahanam, Tumini Nggatheli.
Ketika seorang lelaki poligami, kita pikir itu wajar.
Sunnah Rasul.
Coba itu perempuan yang poligami, kita pasti segera memakinya "lonthe tua
tak tahu diri".
Ketika kota Paris diteror warga ber-KTP Paris, kita
segera mengganti PP dengan bendera Prancis.
Coba kejadian serupa terjadi di sebuah kota di Lebanon, Syria, atau bahkan
Papua... we give no shit!
Masih ingat ketika Yogyakarta mengancam akan
memisahkan diri dari Indonesia beberapa tahun yang lalu? Kita anggap itu angin
lalu saja. Tidak ada reaksi keras apapun.
Apa yang terjadi jika hal itu dilakukan Papua? Moncong
senjata segera menumpahkan darah.
Masih ingat ketika Yogyakarta mengibarkan bendera
janur kuning, bukan gula-klapa (merah putih)? Kita anggap itu angin lalu saja.
Tidak ada reaksi keras apapun.
Apa yang terjadi jika hal itu dilakukan Papua?
Mengibarkan Bintang Kejora? Moncong senjata segera menumpahkan darah.
Masih ingat ketika FPI dan HTI berteriak-teriak bahwa
Pancasila itu haram? Lalu, khilafah solusinya? Kita anggap angin lalu saja.
Reaksi yang paling keras hanyalah memaki di internet.
Apa yang terjadi jika Papua lebih mencintai Bintang
Kejora? Moncong senjata segera menumpahkan darah.
@KalongGedhe
ttg laki2 digoda banci, mau komplain..
ReplyDeleteharusnya perempuan bukan digoda laki2...
tp perempuan digoda cwe macho... hihi.. gt mas.. hihi
Kamu pernah ya? :P
Delete