TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH

TAK LAGI DEKAT MEZBAH ALLAH   Tubuh Tuhan dikonsekrasikan. Dokumen Pasukan Komsos Singosari. Sebenarnya aku ini terlanjur ajur remuk dan terkutuk Bayang maut yang merenggut menjelma jadi takut   Bapak tidak genap empat lima   Kupunguti pecahan diriku yang berserakan di jalanan Aku tak nemu kedamaian di dalam gereja Tuhan   Lucunya, belasan tahun silam rasa yang sama pernah melanda Namun, kini aku lebih bisa nerima   Kubawa puing-puing itu dan kurangkai laksana kain perca   Mungkin ada baiknya aku tak lagi dekat mezbah Allah Tempatku jelas bukan sekitar altar Tempatku tidak di atas mimbar Tempatku ada di belakang layar di sudut sujud, penuh kemelut   Dosa-dosa kuhitung Doa-doa membubung   Ah... biarlah aku mengabadikan kejadian keajaiban Tubuh dan Darah Tuhan dikonsekrasikan   Aku rindu makan Daging Tuhan! dan minum Darah-Nya!   Sungguh aku tak layak Tuhan...

BEBAN NEGARA

 BEBAN NEGARA

 

Apakah bagi Negara pendidikan itu beban?

Aku mencoba melihat kembali

perihal apa yang masih tersedia

apa-apa saja yang masih berharga

Ah, sedih sekali inkarnasi jadi WNI!

 

Ibu dan ayahku pendidik bangsa

mereka cerdaskan bocah-bocah

mengabdi di daerah pinggir kota

di pedalaman utara Jawa Tengah

 

Eyang maju tempur kala revolusi

bersama Ignatius Slamet Riyadi

kini tetirah langgeng di Surakarta

Merah Putih ada pada nisannya

 

Warengku adalah Tiyang Mardika

yang nganggit sastra di Surakarta

tapi siapa yang kini baca romannya?

apalagi dia tulis pakai Hanacaraka

 

Namun, inilah aku di sini kini

meratapi pajak yang lipat tinggi

lihat beras naik tak turun lagi

dianggap beban walau mengabdi

 

Ah, jangan kauajari nasionalisme

tak perlu kauajari cinta tanah air

Negara ini telah lupa preambule

Sila V dingin beku tak pernah cair

 

Malang, 21 Agustus 2025

Padmo Adi

Comments