MARIA GRAVIDA: Merefleksikan Peristiwa Kehamilan Maria, Kala Maria Mengalami Perubahan Radikal pada Tubuhnya

 MARIA GRAVIDA Merefleksikan Peristiwa Kehamilan Maria Kala Maria Mengalami Perubahan Radikal pada Tubuhnya Patung Maria Gravida berjudul Humanity of Mary  karya Galuh Sekartaji Patung ini sekarang ada di Kapel Kanisius, Jakarta Foto oleh Alexander Koko, S.J. Dari sekian banyak hal yang dapat dilakukan perempuan tanpa dapat dilakukan laki-laki, salah satunya adalah hamil. Perempuan secara biologis dianugerahi rahim, tempat tumbuhnya janin selama kurang-lebih 9 bulan. Peristiwa hamil dapat memiliki beragam makna bagi diri perempuan; bisa positif bisa juga negatif. Pada umumnya banyak perempuan menanti-nantikan kehamilan ini, bahkan merawat kehamilan ini dengan sungguh, hingga melahirkan nanti. Walau, dalam beberapa kasus ada juga kemudian perempuan yang menolak kehamilannya. Penolakan kehamilan ini biasanya terjadi karena situasi sosial yang tidak mendukung, misalnya ketiadaan lelaki—sang suami. Situasi tanpa lelaki (baca: suami) itu pulalah yang dialami Maria (atau dalam tr...

Putra-putra Garuda

Putra-putra Garuda

Hai putra-putra Garuda,
ingatlah tentang sebuah kisah pemerdekaan
yang dilakukan Garuda terhadap ibunya
yang diperbudak oleh para Ular-Naga

Dengan perkasa Garuda melawan mereka
dikocar-kacirkan seratus hulu bisa itu
demi kemerdekaan dan pembebasan
serta kehendak menegakkan keadilan

Dan, sekarang Bunda Pratiwi kita tercinta
hendak diperbudak kembali dan diperkosa
disungsangkan keberadaannya
dan dikoyak keindahannya
oleh Bangsa adharma
yang lupa akan sejarah

Bangkitlah, hai Putra-putra Garuda,
percayalah kepada bentangan sayapmu
yang mampu menyaput Sang Surya,
percayalah kepada kekuatan cakarmu
yang mampu mengoyak bumi dan samudera
Berteriaklah membelah angkasa!!!

Bersama Sang Fajar kita berderap
Dari balik cakrawala kita berteriak lantang
membentangkan sayap, menghunuskan cakar
Mempertahankan kehormatan Bunda Pratiwi
layaknya yang pernah dilakukan Garuda
beribu-ribu tahun yang lalu

Bhumi Mataram, 18 September 2012
Padmo Adi

Comments