TUJUH LEMBAR LIMA PULUH RIBU

TUJUH LEMBAR LIMA PULUH RIBU   Kalau kamu punya tiga ratus lima puluh ribu, mau kamu pakai buat beli apa?   Kalau aku, mau beli sepotong akal sehat dan seiris hati nurani.   Tapi, kalau itu terlalu mahal, aku beli buku RPUL saja, biar paham peristiwa genosida enam lima, komplit dengan kudeta merangkaknya, kemudian Pulau Buru, Talangsari, dan Malari lalu Tanjung Priok, Petrus, serta Kudatuli pun Timor Timur, Papua, Aceh, juga Trisakti.   Pernah ada masa tiga dasawarsa segalanya murah termasuk nyawamu!   Kalau kita punya tiga ratus lima puluh ribu, kita akan bertempik sorak dan berseru... HIDUP PAHLAWANKU!!!   Singosari, 10 November 2025 @KalongGedhe

TANAH SUCI

TANAH SUCI

Tanah Suciku
bukan Arab
bukan Kanaan
bukan Vatican
bukan Hindhustan
bukan Persia
bukan pula Tiongkok

Tanah Suciku
adalah Garudadwipa
adalah Indonesia
adalah Surakarta

di sanalah aku lahir dari rahim ibuku
di tanah itu ketuban yang menyelimutiku tumpah
di tanah itu ari-ari bungkusku ditanam
di sanalah keringatku menetes dan bersatu dengan tanah
menjadi padi
menjadi kebijaksanaan abadi
menjadi puisi
menjadi doa-doa syukur

Di dalam darahku mengalir darah ksatria
mengalir pula darah pujangga merdeka
yang melebur bersama darah petani desa
Dan, inilah perutusanku...
menjaga Tanah Suciku
menjaga Tanah Moyangku
hingga kelak aku kembali
ke pelukan rahim ibu pertiwi

Surakarta, 02 Oktober 2012
Padmo Adi 

Comments