AWAL DARI KISAH YANG LAIN

AWAL DARI KISAH YANG LAIN Desain cover oleh Daniela Triani   Kata Pengantar Kisah-kisah Problematika Gender yang Manga-esque   Buku ini adalah ruang-waktu yang kami ciptakan supaya teman-teman mahasiswa Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, yang terlibat di dalamnya memiliki kesempatan untuk berkarya mengartikulasikan pengalaman dan pemahaman mereka akan gender dan problematika yang ada tentang gender tersebut. Tentu teori-teori gender itu mereka dapatkan di dalam kelas. Dalam kesempatan ini, diharapkan para mahasiswa mampu mem- break down dan mengartikulasikan teori tersebut melalui sebuah kisah (fiksi) yang lebih dekat dengan mereka. Tentu saja pembahasan mengenai gender ini selalu menarik dan selalu terbuka akan berbagai macam kemungkinan. Kisah tentang gender yang dihadirkan oleh teman-teman mahasiswa Sastra Jepang ini sungguh menarik; ada kisah yang menelusuri problematika gender itu di ranah yang paling privat—ketika seseorang mempertanyakan identitas gende

Kita adalah Ronin

Kita adalah Ronin*

Kita adalah ronin
samurai tak bertuan

Pasca-kematian tuan, kita bebas menjadi apapun!
Kita bebas bersama-sama mengadakan ritual seppuku**
atau terlebih dahulu membalaskan kematian tuan kita
sebelum akhirnya kita harakiri*** bersama-sama

Pasca-kematian tuan, kita bebas menjadi apapun!
Kita bebas mencari tuan yang lain untuk mengabdi
atau kita menjadi pendeta, rakyat biasa, atau petani
kita bebas menjadi bandit dan perampok atau polisi

Pasca-kematian tuan, memang kita menanggung malu
akan tetapi, kita menjadi merdeka
apakah akan bunuh diri oleh karena janji setia
atau akan memulai lembar baru dalam kehidupan kita

Pasca-kematian tuan
kita adalah ronin
samurai tak bertuan

Catatan:
* Samurai tanpa tuan.
** Ritual bunuh diri samurai berdasarkan kode etik samurai.
*** Ritual bunuh diri samurai berdasarkan kode etik samurai.

untuk Eko dan Tola
Sarang-Kalong, 21 Agustus 2013

Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Comments