PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

Nasi Sisa Semalam

Nasi Sisa Semalam

Ibu, aku lapar
Adakah yang bisa kumakan
sekadar mengganjal perut sepanjang pagi?

Ibu, aku mengerti
aku belum mampu bekerja sendiri
sehingga untuk sesuap nasi masih meminta

Ibu, adakah makan?
Semoga ini terakhir kali aku minta
dan hari ini aku bisa mencari nasiku sendiri





Nak, aku belum menanak pagi ini
Ibu juga belum membeli kebutuhan hari ini
Uang tiada, susah dicarinya
sementara harga semakin mahal saja
Namun, kalau engkau tak mengapa,
ada nasi sisa semalam di meja

Warung Susu Kayen, 06 Juli 2012

Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Comments