TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA   Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat. Kepada para lelaki, menangislah jika harus menangis, sebab hidup ini sering kali tragis. Tuang air matamu secukupnya, lalu kemasi dirimu kembali, selesaikanlah hidupmu lagi.   Kehilangan demi kehilangan, kekalahan demi kekalahan, dari satu luka ke luka lain, kita telan kepedihan-kepedihan. Sering kali tak tertahankan. Sering kali menghancurkan.   Letakkan. Lepaskan. Ungkapkan. Tidak semua harus dipanggul! Pilihlah yang berharga. Pilihlah yang bermakna.   Lewat derita kita rangkai kata jadi cerita balada legenda abadi bersama semesta!   Malang, 04 Oktober 2024 Padmo “Kalong Gedhe” Adi

WAHAI MERAPI, KEPADAMU AKU BERSEMBUNYI

WAHAI MERAPI, KEPADAMU AKU BERSEMBUNYI

Wahai Merapi...
Kepadamu aku bersembunyi
Mengendapkan amarah...
dan dendam sejarah Sultan Agung Mataram.

Kalau ada kota yang ingin aku umpat
Wahai Merapi...
kau tahu, bukan, kota apa itu?

Kalau ada kota yang ingin aku maki
Wahai Merapi...
kau tahu, bukan, kota apa itu?

Pelacur tua yang menggelapkan gedung Gereja dengan mendung
Memabukkan pemuda-pemudi yang bau amis masturbasi
Dan menggilakan jiwa-jiwa yang lugu tak berdosa...

Wahai Merapi...
Kepadamu aku bersembunyi
Aku muak dengan terulangnya segala sesuatu

tepi jakal, 04 Juni 2013

@KalongGedhe

Comments