PAWON - Warisan Tradisi Budaya Arsitektural Masyarakat Jawa

 PAWON - Warisan Tradisi Budaya Arsitektural Masyarakat Jawa https://youtu.be/oEZDK0Sd1rg Pawon dan elemen khasnya, seperti luweng, tidak semata mewakili bentuk fisik dapur lama, melainkan mengandung warisan pengetahuan tradisional tentang manajemen energi lokal, tata ruang rumah tangga, serta relasi sosial dalam masyarakat agraris. Keberadaannya membentuk budaya rewangan—gotong royong dalam proses memasak untuk hajatan—serta menjadi medium penting dalam menghidupkan relasi kekerabatan dan solidaritas sosial. Namun, arsitektur pawon yang terus menyusut akibat modernisasi tidak diimbangi dengan pencatatan dan dokumentasi yang memadai, sehingga rawan mengalami kepunahan secara pengetahuan maupun bentuk. Oleh sebab itulah kami mempersembahkan video dokumenter ini, sebagai bentuk catatan dan dokumentasi digital tentang pawon.  Credit Produser Y. Padmo Adi N. Camera Person Natyaka Cahya Amanggala M. Fadil Ali Sound Person Yogi Wibowo Lighting Person Vallent Ahmad RKP Aqila Sahla Ed...

Yatim

Yatim

Aku ini seorang anak yatim
Ayahku mati disantet orang
tapi dokter bilang itu tumor
Apapun, yang jelas ayahku mati

Ayahku dulu pegawai negeri
Jujur dia mengabdi kepada negara
Dengan teguh hati menolak korupsi
Siapa yang nyeleweng diganyangnya

Pernah ada seorang nepotis
Bertindak curang demi untung pribadi
Sudah tentu diganyang oleh ayahku
Penuh dendam, orang itu pun berlalu

Tak peduli di kota, tak peduli di desa
Bukan hanya di Jakarta, di pelosok pun ada
Ketidakjujuran dan kecurangan mengancam siapa saja
Tak peduli sudah sembahyang lima kali sehari,
atau tiap Minggu ke gereja

Konon kabarnya orang itu sakit hati
Tidak terima dengan hardik keras ayahku
Dikirimnya teluh untuk menumbangkan ayah
Dan kini... jadilah aku seorang yatim

Dahulu sempat ada seorang sakti sebenarnya
Melihat ular besar melilit paru-paru ayah,
dia tawarkan pengobatan dengan japa mantra
Tapi, bagi ayah yang seorang rasional sejati,
hanya dokter yang bisa menyelesaikan sakitnya
Atau... biarlah seorang perempuan menjadi janda
dan tiga bocah menjadi yatim

Dekat jenazah ayah, orang sakti itu berkata pada ibu,
supaya ibu menaruh segenggam beras pada peti itu
sehingga segala teluh yang menewaskan ayah kembali
Tapi, sebagaimana ayah, ibu ikhlas tak dendam hati
walau... kini dia seorang janda
dan suaminya takkan pernah kembali

Jabatan dan kedudukan
Harta melimpah dan kemakmuran
lebih mengagumkan dari kejujuran
lebih berharga dari pada sikap satria
Agama saleh tak ubahnya kedok semata
Sedangkan kata “Tuhan” telah hilang arti

Selamat datang di negaraku ini...
tanah di mana melimpah anak yatim
yang ayahnya hilang dan mati
hanya karena punya harga diri

tepi Jakal, 26 November 2013
Padmo Adi (@KalongGedhe)

Comments