PADMOSOEDARJO, Sang Pejuang dan Pecinta

PADMOSOEDARJO Sang Pejuang dan Pecinta   Padmosoedarjo muda. Foto koleksi pribadi . Padmosoedarjo, atau yang kupanggil Eyang Daryo, adalah Veteran Perang Kemerdekaan Indonesia. Eyang Daryo berjuang di bawah Ignatius Slamet Rijadi, khususnya pada peristiwa Serangan Umum Surakarta. Anak-anak Lurah Atmowirogo. Padmosoedarjo muda adalah dua dari kiri. Foto dokumen pribadi . Dari kiri ke kanan: Siti Nonijah, Hadrianus Denda Surono, Maria Goretti Purwini, dan Padmosoedarjo. Foto dokumen pribadi . Padmosoedarjo adalah seorang pejuang sekaligus pecinta. Ketika Siti Nonijah, istrinya, mengajukan pilihan sulit, pilih tetap jadi tentara atau pilih dirinya, Eyang Daryo lebih memilih istrinya, kekasih hatinya. Kemudian dia menjalani hidup sederhana di Kauman, Surakarta. Di usia senjanya, dia lebih dikenal sebagai tukang pijat bayi. Antara Thanatos dan Eros, jelas dia memilih Eros. Padmosoedarjo bersama salah seorang anak menantunya dan salah seorang cucunya,  Adita Dyah Padmi Noviati. Fot

BESOK TAK PERNAH TIBA

BESOK TAK PERNAH TIBA

segala yang kutahu...
aku terjepit dari segala penjuru!
tapi semua telah diseret ke hadapan mahkamah waktu...
bergeraklah hari ini...
sebab besok tak pernah tiba

tidak di manapun aku bisa bersembunyi
sebab penghakiman selalu tiba tepat waktu
menuntut perihal yang telah dilakukan
serta memaki segala sesuatu yang belum,
walau kita senantiasa membelum...
senantiasa tak paripurna

aku terlahir bukan sebagai siapa-siapa
tak ada yang terlahir sebagai siapa-siapa
juga raja
sebab raja itu bukan dilahirkan,
melainkan ditempa
oleh segala keputusan bebas yang dibuat
lalu mengkristal
menjadi nama
menjadi diri
menjadi cerita
menjadi legenda

sudah lama aku berlari
berkelana ke manapun jua
namun, masih kuingat pesan ini
"Jika kausenantiasa berjalan,
kapan kaubisa mengubah keadaan?"
besok...
besok tak pernah tiba

08 Oktober 2014
Padmo Adi

Comments